Peringati Hari Dharma Samudera Ke-63, Danlanal Aru Pimpin Upacara Tabur Bunga di Laut diatas KAL Pulau Trangan -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Peringati Hari Dharma Samudera Ke-63, Danlanal Aru Pimpin Upacara Tabur Bunga di Laut diatas KAL Pulau Trangan

Redaksi
Rabu, 15 Januari 2025


TNI Angkatan Laut. Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Aru melaksanakan Upacara Tabur Bunga di perairan Kepulauan Aru dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera Ke-63 tahun 2025, untuk mengenang peristiwa Heroik pada tanggal 15 Januari 1962 di Laut Arafuru, Rabu (15/1/2025) dengan tema *"Kobarkan Semangat Pertempuran Prajurit Jalasena yang Tangguh, Profesional dan Modern".*


Upacara Tabur Bunga di laut kali ini menggunakan KAL Pulau Trangan III-09-06 yang dipimpin langsung oleh Komandan Lanal Aru, Letkol Laut (P) Sriadi, S.E., M.Tr.Opsla selaku Inspektur Upacara, sedangkan Perwira upacara Paur Polgi Balai Pengobatan Lanal Aru Letda Laut (K) Linggar Pratama Bayu Samudra A.Md. Kep. dan bertindak selaku Komandan upacara Danunit Intel Lanal Aru, Letda Laut (E) Randy Wahyu Pratama.


Upacara berlangsung Khidmat, diawali dengan penghormatan kepada arwah para Pahlawan, mengheningkan cipta, pelarungan karangan bunga di laut oleh Danlanal dan dilanjutkan tabur bunga diikuti Forkopimda Kabupaten Aru serta tamu undangan lainnya.


Danlanal, Letkol Laut (P) Sriadi, S.E., M.Tr.Opsla disela-sela usai upacara tersebut mengatakan, Upacara Tabur Bunga di laut ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera tanggal 15 Januari 1962 silam.


"Kegiatan ini merupakan bentuk Penghormatan para Prajurit TNI Angkatan Laut kepada para Pahlawan yang gugur saat mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia pada salah satu Peristiwa Heroik yakni Pertempuran Laut Aru yang terjadi pada tanggal 15 Januari 1962 silam," ucapnya.


Letkol Laut Sriadi juga menuturkan, pada peristiwa tersebut, tiga Kapal Cepat Torpedo TNI Angkatan Laut yaitu, KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau, bertempur melawan dua kapal jenis Destroyer serta pesawat jenis Neptune dan Frely milik Belanda demi mempertahankan Irian Barat. Pertempuran heroik ini, lanjut Perwira Menengah TNI AL dengan 2 melati dipundaknya ini menyebabkan gugurnya Komodor Yos Sudarso dan tenggelamnya kapal Motor Torpedo Boat (MTB) RI Macan Tutul.


Upacara dihadiri oleh Bupati Kepulauan Aru, dr. Johan Gongga beserta Ibu, Wakil Ketua PKK Kab. Kepulauan Aru, Ibu Inaya Sogalrey, Sekda Kab. Kepulauan Aru, Yakob Ubyaan, S.Sos beserta Ibu, Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Dwi Bacthiar R. S.I.K, M.H beserta Ibu, Kajari Kepulauan Aru, Sumanggar Siagian, S.H., beserta Ibu, Danramil 1503-03/Dobo Kapten Inf Dody Masaoy beserta Ibu, Dankipan A Yonif 735/Nawasena, Kapten Inf Sudargo Guntoro, S.Tr.Han beserta Ibu, seluruh Perwira Staf Lanal Aru, Ibu Ketua Jalasenastri Cabang 4 Korcab IX DJA III Lanal Aru, Ny. Ema Sriadi, Prajurit Lanal Aru, Ibu-ibu Pengurus Jalasenastri Cabang 4 Korcab IX Dja III Lanal Aru dan wartawan lokal Kepulauan Aru.[red]