Komentar
Setelah beberapa tahun mengalami kendala dalam pengadaan bahan bakar Avtur, Komandan Lanudal Matak Mayor Laut (T) Mikhael Koda Keraf mengunjungi Pertamina Bandara Hang Nadim Batam, pada Selasa (7/1/2025).
Dalam pertemuan tersebut, dicapai kesepakatan setelah melalui koordinasi intensif antara kedua pihak, yang bertujuan untuk menjamin keberlanjutan operasional penerbangan di wilayah strategis Kepulauan Anambas selama beberapa tahun terakhir.
Menurut Danlanudal Matak, distribusi BBM Avtur ke Lanudal Matak mengalami hambatan signifikan akibat terputusnya jalur transportasi laut. Hal ini terjadi pasca berhentinya operasional kapal pengangkut dari Jakarta ke Matak, yang sebelumnya menjadi jalur utama pengiriman logistik.
Dampaknya lanjutnta, Lanudal Matak harus menghadapi tantangan besar dalam mendukung berbagai misi, baik patroli, logistik, maupun layanan kemanusiaan di kawasan perbatasan.
Komandan Lanudal Matak menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pertamina dalam mengatasi masalah ini
telah koordinasi dengan Pertamina Bandara Hang Nadim Batam adalah langkah strategis untuk memastikan kebutuhan Avtur dapat terpenuhi.
Dukungan ini sangat penting untuk keberlangsungan operasional penerbangan kami, terutama dalam menjalankan tugas negara di wilayah perbatasan Pertamina Bandara Hang Nadim Batam pun menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh kebutuhan Avtur Lanudal Matak.
Menurut perwakilan Pertamina, solusi ini mencakup skema pengiriman melalui jalur yang lebih efisien guna mengatasi kendala geografis dan logistik yang selama ini menjadi hambatan utama.
Setelah persetujuan ini, Avtur akan diangkut menggunakan sarana kapal laut khusus pengangkut khusus Logca Milik WNC (West Natuna Consortium - Harbour Energy & Star Energy) dari Batam ke Matak, memastikan distribusi berjalan lancar dan tepat waktu.
Diharapkan, kerjasama ini tidak hanya memulihkan kelancaran operasional Lanudal Matak, tetapi juga memperkuat peran strategis pangkalan udara ini dalam menjaga kedaulatan wilayah perbatasan Indonesia.
"Ini adalah wujud sinergi antara institusi negara dan BUMN untuk memastikan kebutuhan strategis di daerah perbatasan dapat terpenuhi.
Dengan adanya terobosan ini, Lanudal Matak diharapkan dapat kembali menjalankan perannya secara optimal, baik dalam mendukung operasi militer, logistik, maupun membantu masyarakat Kepulauan Anambas di sektor transportasi udara.[red]