Anggota DPRK Bireuen Intimidasi Wartawan Usai Berita Kecelakaan Maut di Cot Gapu -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Anggota DPRK Bireuen Intimidasi Wartawan Usai Berita Kecelakaan Maut di Cot Gapu

Redaksi
Kamis, 30 Januari 2025


Bireuen - Kebebasan pers kembali mendapat ancaman! Wartawan media online TheAtjehNet, M Sulaiman (MS), menerima intimidasi setelah memberitakan kecelakaan tragis yang merenggut nyawa seorang anak 10 tahun dan Ibu nya di Cot Gapu, Bireuen.


Peristiwa ini melibatkan mobil Pajero yang dikemudikan oleh Samsul, warga Mon Ara, Kecamatan Makmur, yang diduga merupakan kendaraan milik salah satu oknum  anggota DPRK Bireuen.


Tak lama setelah berita tersebut tayang, MS menerima serangkaian panggilan dan pesan suara melalui WhatsApp dari anggota DPRK bernama Samsul Admi dari Fraksi Partai Aceh, dalam rekaman yang diterima, dengan nada marah menuntut agar berita tersebut dihapus, bahkan mengancam akan membawa kasus ini ke ranah hukum.


"Hai nyan pat neucok keterangan nyan neupeugot berita nyan, bek meunan lah tanyoe pane nyoe meunan, nyan kon neupoh loen. Yang pertama nyan, moto hana neutop BL. nyan moto Loen, Berarti nyan merugikan loen, jadi gura droe neuh nyan, kupeuek kasus keudeh jeut. Nyan merugikan loen nyan. BL hana neutop, kon jeut kafoto jalan-jalan nyoe kaneuk peuek, lheuh nyan ka konfrensi ngon loen atau ngon polres hana, kiban ilei droe keuh nyan, that gura droe keuh, lagei hi seolah-olah musoh ngon loen droe keuh. Ilong pue na masalah ngon kah, kon hana masalah ngon droe keuh, brat gura kah nyan," bunyi salah satu pesan suara yang dikirim oleh oknum tersebut.


Ancaman tidak berhenti di situ, dalam rekaman lain, oknum anggota DPRK itu kembali menegaskan sikapnya, "kurasa iloen hana masalah long ngon kah, jadi gura drokuh. bak kapeu'ek lom anggota DPRK heuh, sang ka hayeu that droe keuh."


MS menilai tindakan ini sebagai bentuk intervensi terhadap tugas jurnalistik yang dijamin dan dilingdungi oleh Undang-Undang Pers. "Saya hanya menjalankan tugas sebagai wartawan, memberitakan fakta di lapangan. Mobil Pajero yang terlibat kecelakaan itu memang benar ada di lokasi kejadian. Tidak ada yang saya ubah atau manipulasi. Jika memang merasa dirugikan, seharusnya ada hak jawab, bukan justru mengancam wartawan," ujar MS kepada media ini, Kamis (30/1/2025).


Ironisnya, seorang anggota DPRK yang seharusnya memahami kebebasan pers justru bertindak sebaliknya, tindakan ini semakin menegaskan betapa lemahnya pemahaman sebagian pejabat terhadap peran media. Pers bekerja untuk kepentingan publik, bukan untuk melayani ego anggota dewan perwakilan rakyat.


Jika upaya intimidasi seperti ini dibiarkan, maka ini menjadi preseden buruk bagi kebebasan pers di Aceh, khususnya di Bireuen, tidak boleh ada satu pun pihak, apalagi pejabat publik, yang merasa kebal hukum dan seenaknya membungkam kritik melalui ancaman.


Tugas jurnalis adalah mengungkap kebenaran. Jika ada yang merasa keberatan, gunakan mekanisme hak jawab sebagaimana diatur dalam undang-undang, bukan dengan ancaman, rakyat perlu tahu, siapa yang benar-benar bekerja untuk mereka dan siapa yang justru sibuk menutupi kebenaran demi kepentingan pribadi. Pers tidak boleh bungkam!


Sebelumnya, Media TheAtjehNet, telah memberikan kecelakaan Tragis. Berjudul. Kecelakaan Tragis, Pajero Anggota DPRK Bireuen Rengut Nyawa Bocah 10 Tahun.


Dan berjudul: Kecelakaan Maut di Bireuen: Pajero Tewaskan Bocah 10 Tahun, Sang Ibu Menyusul.[pawang]